GEOMETRI RANGKA MOTOR PART 2

Selasa, 02 Agustus 2011

GEOMETRI RANGKA MOTOR PART 2

TRAIL PENDEK, GESIT DI JALAN MACET

Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas pokok bahasan yang kedua yaitu Trail. Secara teknis trail merupakan jarak antara pusat bidang kontak ban depan dengan titik di mana sumbu setir bertemu dengan tanah.


Biasanya, setiap motor memiliki ukuran trail berbeda-beda sehingga akan memberikan suatu caster atau efek kembali ke tengah (self-centring effect) saat bergerak pada roda depan. Dengan kata lain, motor yang dikendarai secara lurus akan tetap bergerak lurus kecuali ada tekanan/gerakan yang membuatnya berpindah atau berbelok, termasuk angin, chamber ataupun permukaan trek itu sendiri. Karena itulah, perhitungan trail bisa menciptakan stabilitas steering.

Dari situ, karakteristik handling tiap motor pun akan berbeda-beda, tergantung dari trailnya. Ukuran panjang trail akan meciptakan perbedaan desain motor serta peruntukannya. Misalkan motor sport mempunyai panjang trail yang lebih kecil daripada motor touring, begitu juga dengan motor cruiser yang memiliki jarak trail paling panjang dibandingkan varian jenis motor yang ada.

Dan tidak hanya melahirkan desaing bentukan motor beda, panjang-pendek trail tentu juga mempengaruhi handling motor. Semakin pendek jarak trail motor akan semakin gesit dikendarai apalagi di jalanan macet. Sebaliknya, semakin panjang jarak trail, maka akan semakin berat handlingnya yang akan sangat terasa saat aksi belok.

bersambung...

2 komentar:

  1. Мαηтαρ..banget...ulasannya jd paham aйё...†ћaΩķš .. ε(•̃-̮•̃)з bloger

    BalasHapus
  2. Мαηтαρ..banget...ulasannya jd paham aйё...†ћaΩķš .. ε(•̃-̮•̃)з bloger

    BalasHapus